PAPEDA
Papeda adalah makanan khas wilayah timur, termasuk Papua
Barat. Makanan ini terbuat bahan dasar berupa sagu. Papeda diolah
sehingga menyerupai bubur, berwarna putih dan bertekstur lengkat hingga
menyerupai lem. Rasa asli dari papeda adalah hambar. Papua bianya
dimakan dengan ikan seperti tongkol atau mubara yang dimasak dengan
kunyit sehingga kadang kuahnya berwarna kuning. Cara makan papeda sama
seperi makan nasi dan lauk-pauk pada umumnya.
Martabak ini
terbuat dari sagu yang dihaluskan kemudian digoreng dan diberi gula
merah. Martabak yang berasa dari Kabupaten Fakfak ini berbeda dengan
martabak yang biasa kita temui di daerah lain seperti martabak manis
atau martabak telor. Hal yang paling membedakan adalah bahan pokoknya,
sagu. Rasa makanan khas ini cukup enak dan manis juga tidak kalah dengan
martabak jenis martabak yang sudah umum kita makan. Tertarik
untuk mencoba?, siapkan budget dan langsung cabut ke Fakfak. Sepertinya
martabak sagu jika ditemani oleh makanan khas Bali akan semakin nikmat
ya, hehe.
Ikan Bakar Manokwari (sumber: makananindonesianusantara.files.wordpress.com)
Sesuai
namanya, makanan khas ini berasal dari wilayah Manokwari, Papua Barat.
Manokwari sendiri merupakan Ibukota Provinsi Papua Barat. Jenis ikan
yang biasa digunakan untuk dibakar adalah ikan tongkol. Teman-teman yang
ke Manokwari sangat direkomendasikan untuk menikmati hidangan pedas
ini. Sambal yang digunakan dijamin berbeda dengan sambal yang pernah
teman-teman makan selama ini!
Ikan Bungkus (Sumber: http://www.menuresepmasakan.com/)
Sekilas
bentuknya memang mirip dengan ikan pepes dan menggunakan resep yang
hampir sama. Yang membedakan adalah bahan dasarnya keduanya. Bahan dasar
yang digunakan dalam pembuatan ikan bungkus adalah jenis ikan laut.
Selain itu pembuatan ikan bungkus memerlukan bumbu yang lebih beragam
dan sedikit tambahan daun salam untuk pembungkusan. Jika dimakan dengan
nasi, dijamin bikin lahap teman-teman.
Udang Seling Khas Wilayah Baliem, Wamena, Papua Barat (Sumber: http://www.travelmatekamu.com/)
Ini
memang unik, udang selingkuh. Udang ini disebut udang selingkuh karena
udang ini berbentuk udang namun memiliki tangan atau capit seperti
kepiting. Iya, udangnya dianggap berselingkuh dengan kepiting, hehe.
Udang ini sangat populer di wilayah Wamena, Papua Barat. Penyajian udang
ini bisa dengan digoreng, dibakar atau direbus. Jika suatu waktu
melakukan traveling ke Papua Barat, sempatkan ke Wamena untuk
“membantai” udang yang suka selingkuh ini, hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar